Produsen Catut Minyakita di Tangerang Tersandung Kasus Diduga Palsu Label SNI-BPOM

Polisi mengungkap kasus penyalahgunaan merek yang dilakukan oleh produsen minyak goreng di Duri Kosambi, Kota Tangerang, Banten. Mereka memasarkan produk dengan mencatut merek “Minyakita” sambil memalsukan label Standar Nasional Indonesia (SNI) dan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Modus Operandi

• Modifikasi Kemasan: Pada tahun 2022, produsen tersebut mulai menggunakan botol yang sama dengan merek sebelumnya, yaitu “Guldap”. Mereka kemudian mengganti label dan etiket pada kemasan botol tersebut dengan merek “Minyakita”, lalu mengisi ulang dengan minyak goreng jenis CP8.

• Pengurangan Isi: Selain mencatut merek, produsen juga terbukti mengurangi takaran minyak sebanyak 200 mililiter pada setiap kemasan 1 liter.

Kapasitas Produksi

• Produksi Bulanan: Produsen ini mampu memproduksi sekitar 120 ribu botol minyak goreng dalam sebulan.

• Operasional Sejak 2020: Meski baru mencatut merek sejak tahun 2022, perusahaan ini telah beroperasi sejak tahun 2020.

Pelanggaran Hukum

Kombes Ade Safri Simanjuntak dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa selain melanggar hak kekayaan intelektual dengan mencatut merek dagang, pelaku juga melanggar Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang Metrologi terkait penimbangan yang tidak sesuai. Mereka dijerat dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda hingga Rp 2 miliar.