Mengamati Sikap Sopan dapat Ringankan Vonis MA: Wong UU-nya Seperti Itu

Mahkamah Agung (MA) membicarakan faktor perilaku ‘sopan’ yang dapat menjadi pertimbangan meringankan bagi hakim dalam putusan perkara, sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Penekanan pada Meringankan Dalam Putusan

Menurut juru bicara MA, Yanto, selain mempertimbangkan aspek umum, hakim memiliki kewenangan untuk menimbang faktor khusus yang dapat meringankan hukuman terdakwa sebelum menjatuhkan pidana, sebagaimana yang tertera dalam Pasal 197 KUHAP.

Pertimbangan Khusus Menurut KUHAP:

• Pasal 197 KUHAP: Pasal tersebut menyebutkan penjatuhan pidana harus disertai dengan keadaan yang memberatkan dan meringankan, termasuk acuan pada peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pemidanaan.

Contoh Pertimbangan Khusus:

• Sikap Meringankan: Yanto memberikan contoh pertimbangan khusus, seperti pelaku kecelakaan lalu lintas yang bersedia menyekolahkan korban hingga kuliah setelah mengakui kesalahannya. Hakim dapat memberikan pertimbangan tambahan berdasarkan kasus-kasus tertentu di luar pertimbangan umum.

Perlunya Perubahan Undang-Undang:

Yanto juga menegaskan bahwa penentuan pertimbangan yang meringankan diatur oleh undang-undang, dan jika ingin mengubah hal tersebut, perlu dilakukan melalui revisi undang-undang.